Silaturahmi pengurus gm puja kesuma sumut di lngkat (foto /ist) |
Rencana dihentikannya bantuan PKH dan BPNT masyarakat miskin usia dibawah 40 tahun oleh Mensos RI Tri Rismaharini, berarti terjadi perubahan kebijakan, administrasi dan program bantuan sosial, namun diganti dengan program pemberdayaan, yang diketahui akan mendidik masyarakat usia Produktif membangun Ekonomi Kreatif untuk keluarganya.
Hal tersebut dijelaskan Ketua MPO Generasi Muda Pujakesuma Sumut Drs Syaiful Syafri MM, yang juga mantan Kadis Sosial Sumut di era 2010, kepada pada pengurus GM Pujakesuma langkat di Stabat dalam acara silaturahmi yang dihadiri MPO Sumiran Noel, dan Ketuanya Erwin, baru baru ini.
Diketahui masyarakat penerima bansos PKH ada 4 juta dan sedang mendapat asesment dari petugas Kementrian Sosial RI, dimana 10 juta jiwa penerima PKH, dan penerima BPNT yang mencapai 13, 2 juta selama ini, hanya mampu membantu kehidupan sesaat, tanpa mampu memperbaiki ekonomi keluarganya.
Karenanya program pemberdayaan masyarakat miskin bagi usia produktif dibawah 40 tahun sangat baik, apalagi diawali pelatihan ekonomi kreatif atau sejenisnya, yang di sesuaikan potensi diri para calon dan sumberdaya alam yang tersedia serta adanya pendampingan dan pasar yg menjanjikan.
Didampingi Ketua GM Sumut DR Supriyadi M.Si, Wakil Ketua Gultasno Bahtiar S.Pd, M.Pd, Sekretaris Dedy Tano dan Bendahara Titik Anggryani, Syaiful minta agar seluruh pengurus GM Pujakesuma Langkat, umumnya Sumatera Utara ikut membantu petugas asesment dari Kementrian Sosial RI, agar rencana ini berhasil.
Saya sangat yakin bahwa potensi SDA Yang dimiliki daerah dan potensi diri usia produktif benar2 diberdayakan maka berbagai industri kecil, pertanian terpadu, perikanan darat dan kekayaan alam lainnya yang diolah dengan baik akan merubah kehidupan masyarakat miskin sekaligus membuka ekonomi baru dan angka kemiskinan turun drastis.u jar Syaiful.(red)