|


SATMA AMPI Sumut Gelar Temu Ramah Kader, Soroti Isu Narkoba dan Korupsi di Sumut

MEDAN, 11 Juni 2025 – Satuan Mahasiswa Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (SATMA AMPI) Provinsi Sumatera Utara menggelar temu ramah bersama kader dari berbagai kabupaten/kota dan komisariat kampus se-Sumatera Utara. Kegiatan ini berlangsung di Kota Medan pada Selasa (11/6).

Ketua SATMA AMPI Sumut, Fachmy Harahap, mengatakan bahwa agenda tersebut bertujuan untuk mempererat solidaritas dan persaudaraan antar kader, sekaligus memperkuat peran organisasi dalam menjalankan fungsi kontrol sosial di tengah masyarakat. Menurutnya, kegiatan ini juga sejalan dengan semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi.

"Dalam agenda ini, kami menekankan pentingnya membangun kekompakan dan rasa persaudaraan, baik di tingkat komisariat kampus maupun kabupaten/kota. Ini merupakan bagian dari penguatan internal organisasi," ujar Fachmy yang akrab disapa Midon.

Selain itu, Fachmy juga menyoroti berbagai isu aktual yang sedang terjadi di Sumatera Utara, terutama kasus narkoba dan dugaan korupsi di lingkungan pemerintahan provinsi. Ia mengingatkan kader SATMA AMPI agar tidak abai terhadap berbagai persoalan sosial yang mencuat di masyarakat.

"Mahasiswa harus menjadi garda terdepan sebagai kontrol sosial. Kita tidak boleh menutup mata terhadap isu-isu yang sedang ramai, seperti kasus penemuan ribuan butir ekstasi di tempat hiburan malam, serta operasi tangkap tangan (OTT) KPK terkait dugaan korupsi pembangunan jalan yang seharusnya menjadi fasilitas publik," tegasnya.

Namun demikian, Fachmy juga menegaskan bahwa dalam menyikapi proses hukum yang sedang berjalan, masyarakat harus tetap menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah.

"Kami harap masyarakat dapat bersabar menunggu proses hukum yang berlangsung. Hindari fitnahan-fitnahan yang mengarahkan tuduhan kepada Gubernur Sumut terlibat dalam kasus dugaan korupsi tersebut," tambahnya.

Fachmy juga menyampaikan keprihatinannya atas maraknya peredaran narkoba di Sumut yang menurutnya dapat berdampak buruk bagi masa depan generasi muda. Ia bahkan menyebut fenomena tersebut sebagai bentuk “pembunuhan massal” terhadap pemuda Sumatera Utara.

"Peredaran narkoba di Sumut sudah sangat mengkhawatirkan. Ini bukan lagi persoalan biasa, tapi pembunuhan massal terhadap generasi muda. Kami juga mencurigai adanya praktik pemufakatan jahat dan lobi politik yang dilakukan di tempat hiburan malam, terutama di Kota Medan," pungkasnya. (Ril/***)

Komentar

Berita Terkini