![]() |
Dirud rsud batu bara Dr wahyu (foto /int) |
Bupati Batubara, Zahir menyatakan keberangkatan itu nantinya akan diwakili oleh tim tenaga kesehatan direktur RSUD Batubara, dr Guruh Wahyu Nugraha untuk memantau kondisi sang bayi kembar siam.
dr Guruh nantinya akan ditugaskan untuk memantau kesehatan dan kebutuhan keluarga selama berada di Kota Medan.
"Perintah Bupati dan Kadin, besok kami berangkat untuk observasi dan analisis kondisi sang anak, apakah gimana akan dilaporkan. Kemudian, apa yang dibutuhkan keluarga di Kota Medan," ujar dr Guruh, Rabu(22/2/2023).
Jelasnya, kebutuhan sang anak selama menjalani perawatan di Kota Medan telah di cover oleh BPJS Kesehatan, sehingga pemkab Batubara hanya akan membantu kebutuhan sehari-hari selama berada di Kota Medan.
"Karenakan orang tua sang anak tidak bekerja, jadi kemungkinan uang mulai menipis. Jadi nanti kami akan melihat, apa saja yang kurang," ujarnya.
Ia juga mengaku, bantuan ini nantinya akan diberikan secara bertahap. Mulai dari bantuan pertama seperti kebutuhan selama menunggu di Kota Medan, hingga jaminan kesehatan bagi sang anak.
"Nanti, kalau sang anak sudah bisa dibawa pulang, nanti seluruh jaminan kesehatannya akan di tanggung oleh pemkab, apakah ke kami(RSUD Batubara), atau melalui puskesmas saja sudah cukup," ujarnya.
Disinggung terkait kesehatan orang tua sang anak yang juga mengalami drop, ia mengaku akan ditindaklanjuti setelah sang anak dinyatakan sehat.
"Seperti yang tadi saya bilang. Bertahap. Ibunya nanti akan diawasi oleh puskesmas atau di RSUD. Sedangkan kami memantau dan melakukan observasi terhadap sang bayi," ujarnya.
Diketahui sebelumnya, bayi dengan kondisi kembar siam telah lahir di RSUP Adam Malik Medan pada Kamis(2/2/2023) lalu dari pasangan Hery Wahyudi, dan Shofiani warga Dusun 3, Desa Petatal, Kecamatan Datuk Tanah Datar, Kabupaten Batubara.
Bayi kembar siam dari pasangan Heri Wahyudi(30) dan Shofiani(27) warga Dusun 3, Desa Petatal, Kecamatan Datuk Tanah Datar, Kabupaten Batubara lahir di RSUP Adam Malik Medan.(red)