"Masalah limbah ini, limbah dari PT PP Presisi dibuang ke lahan saya, udah setahunan lebih. Sawit tanaman saya rusak pak tanah mengeras sekitar tujuh rante lebih (tujuh rante seperempat)," ungkap Mariono warga terdampak limbah.
Menurutnya ia sama sekali tidak bermaksud mengganggu proses pembangunan proyek jalan tol yang dilakukan pemerintah. Hanya saja, para pelaksana proyek pembangunan harus juga memperhatikan kenyamanan warga. Jangan sampai proses pembangunan menimbulkan kerugian bagi masyarakat, apalagi lingkungan.
"Sawit pisang pak, ya kayak pisang itu nggak mau berbuah, sudah sampai saya didatangi ke plan pak, istri saya yang lapor minta buatkan paret (irigasi) tapi tidak di tanggapi, bahkan Babinsa juga udah menanyakan pak, tapi nihil pak sampai sekarang. Kami minta, dari pihak yang berwajib untuk menjelaskan inilah pak, gimana ceritanya saya minta kerugian masalah lahan saya." Katanya.
Sementara itu menurut Kanit Tipiter Satreskrim Polres Batu Bara, Ipda Jimmy SH, mengatakan pada prinsipnya warga sangat mendukung pembangunan yang dilakukan pemerintah termasuk pembuatan akses jalan tanpa hambatan (tol) yang melintas diwilayah Desa Mangkai Lama. Hanya saja, proses pekerjaan pembangunan hendaknya jangan menimbulkan dampak yang merugikan masyarakat.
"Kami dari Satreskrim (Polres Batubara) unit Tipiter, kami menerima pengaduan dari masyarakat atas nama Mariono, Warga Dusun 7, Desa Mangkai Lama, di mana kami menerima pengaduan terkait terdampaknya limbah dari pada PT PP Presisi yaitu Batching Plant, air limbah mengenai berdampak ke kebun dari pada milik Mariono sehingga kami langsung cek pengaduan tersebut ke Tkp bersama tim," ujar Ipda Jimmy.
![]() |
Keterangan Foto : PT PP Presisi selaku penyedia beton pembangunan proyek Tol Indrapura-Kisaran (INKIS) diduga membuang limbah Bacthing Plant di lahan warga milik Mariono, Rabu, (30/11). |
Lebih lanjut dikatakan, "Kami sudah mengambil sampel, air dari pada Batching Plant, yang terdampak di areal dari perkarangan masyarakat atas nama Mariono untuk kami tindak lanjuti guna proses terkait pengaduan tersebut." Terangnya.
Dinilai tidak mencerminkan sosok seorang profesioanal sebagaimana jabatan yang di emban, yaitu sebagai Project Manager yang seharusnya adalah seorang profesional yang menjalankan proses manajemen sebuah proyek dengan benar tanpa ada yang merasa dirugikan.
Hendrajat PM (Project Manger) PT. PP Presisi saat dikomfirmasi melalui selularnya pada Kamis (01/12). Seolah tak tahu atas kejadian yang dialami selama setahun oleh warga bernama Mariono yang berada tepat disamping lokasi Batching Plant tersebut.
"Terima kasih infonya bang. Sudah saya sampaikan kepada KA Plant," jawabnya singkat.
Hal senada juga disampaikan PM PT. PP Persero *Ralat Yus Yusuf* kepada Wartawan pada Kamis (01/12) melalui selularnya. "Oke saya tindak lanjuti ya. Terima kasih infonya." Pungkasnya. (Putra)