Menteri Dalam Negeri, M Tito Karnavian dalam kesempatan tersebut mengatakan dinamika pangan dan inflasi menjadi salah satu masalah yang harus segera ditangani, setiap daerah harus berkolaborasi dengan instansi terkait dan satgas pangan agar paham permasalahan inflasi. Dengan kerjasama pusat dan daerah diharapkan dapat mengatasi masalah inflasi tersebut.
Sementara itu, Menteri Pertanian melalui Retno Sri Hartati Mulyandari menyampaikan harus ada strategi baru dan langkah operasional menghadapi krisis pangan global dengan peningkatan produksi, subtitusi impor dan peningkatan ekspor.
Sedangkan Letjen TNI Eko Margiyono, Kasum TNI memastikan TNI selalu mendukung setiap upaya yang dilakukan dan selalu bersinergi agar kegiatan berjalan dengan baik.
Kapolri melalui Satgas Pangan Polri menyampaikan hasil evaluasi satgas pangan, sesuai data inflasi 2022, sektor pangan yang banyak mengalami inflasi, komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah kelompok transportasi yang memberikan andil 1,08 persen dan komoditas yang dominan memberikan andil deflasi kelompok makanan seperti bawang merah, cabai merah, minyak goreng, tomat, cabai rawit dan ikan segara sebesar 0,08%.
Dia juga menyampaikan optimalisasi peran Satgas Pangan Polri dan langkah-langkah ekstra menjaga stabilitas harga dalam rangka pengendalian inflasi dengan cara monitoring dan pemetaan pangan daerah, pengawasan produksi pangan dari produsen hingga end user, pengawasan rangkaian importasi komoditi pangan dan realisasinya.
Selain iti melakukan pemetaan hambatan distribusi, menjaga keseimbangan distribusi pangan, mengendalikan harga pangan bersama stakeholder dan terakhir penegakan hukum yang bersifat ultimum remedium.
Diikuti juga Sekretaris Diskotiksan Lubuklinggau, Febrio Fadhila, perwakilan Bappeda Litbang , Disprindag, Dinas Koperasi, Dinas Pertanian, Bulog, Polsek Lubuklinggau Barat, Dishub Lubuklinggau.(Hartanto).
