Untuk mempersatukan keberagaman, diperlukan 5 strategi yakni, jangan lupa sejarah, pro aktif mengembangkan diri, mengembangkan shop skill, peduli masalah masalah sosial, berjiwa NKRI, sehingga terbangun kebhinekaan yang tunggal ika.
Hal tersebut disampaikan oleh DR. Parapat Gultom, M.Eng Dosen Pasca Sarjana Univ. Sumatera Utara, pada Seminar Nasional bertajuk Kepemimpinan Pemersatu Keberagaman yang diikuti Drs Syaiful Syafri MM, Prof. DR Efendi Napitupulu, M.Ed, DR Moch Yusri M.Si dan Prof. DR. Ibnu Hajar, M.Si, Selasa 08/03, melalui Zoom Meeting di Medan.
Seminar Nasional dengan Tajuk Kepemimpinan Pemersatu Keberagaman, dilaksanakan oleh Komunitas Mahasiswa Peduli Bangsa yang di Ketuai Julpan Siregar Mahasiswa FKIP UMSU dan Sekretaris Syahrul Ramadhan Mhs Fakultas Tehnik, dan Bendahara Dimas, sedangkan Moderator, Ridho Alfiansyah, Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Drs Syaiful Syafri MM yang bertindak sebagai Nara Sumber Seminar menjelaskan, memasuki tahun politik situasi masyarakat berbangsa dan bernegara memanas, dengan berbagai issu yang diluncurkan, seperti Presiden 3 priode, Toa Mesjid yang tidak toleransi, dan lainnya.
Sama halnya ditahun Politik 2018 - 2019, Issu Pilpres dan Intoleransi menjadi sarana demonstrasi, dan di Sumut terlihat kondusif dengan Kepemimpinan Kapoldasu Agus Andrianto yang menerapkan pendekatan Kebhinekaan, Sosial, frofesi, dan pendekatan Komunitas kepada pemuka agama, tokoh pendidikan , pemuda, sampai ke masyarakat penggali kubur, bilal mayat, penyapu jalan dan komunitas angkot, serta lainya.
Sementara itu DR Moch Yusri M.Si Ketua Pusat Kajian Strategis UMSU menjelaskan bahwa keberagaman, merupakan identitas bangsa Indonesia, tetapi menjadi sebuah tantangan, yang membutuhkan sosok Pemimpin seperti Komjen Pol Agus Andrianto, masa bertugas di Sumut.
Guru Besar Unimed Prof DR Efendi Napitupulu, menyatakan bahwa untuk mempersatukan keberagaman, diperlukan jiwa kreatif untuk mempersatukan keberagaman, juga membangun komunikasi yg baik, berkolaborasi, sekaligus membina karakter diri sendiri dari para mahasiswa, dan dapat mencontoh kebijakan yang pernah diperbuat Kapoldasu, Agus Andrianto.
Seminar Nasional yang diprakarsai Komunitas Mahasiswa Peduli Bangsa Sumatera Utara dengan topik Pemersatu Keberagaman , dibawah kepemimpinan Julpan Siregar ini, setelah berlangsung tanya jawab dari peserta, ditutup secara resmi oleh Kepala LL Dikti Sumut Prof. DR Ibnu Hajar M.Si (Red)