![]() |
Foto: Direktur Utama PT Inalum, Melati Sarnita menyampaikan pemaparan dalam acara CNBC Indonesia Economic Update 2025 di Jakarta, Rabu (18/6/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) |
Produksi dan Efisiensi Biaya Jadi Kunci Sukses
BATUBARA – PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) mencatatkan kinerja gemilang sepanjang tahun 2024. Perusahaan milik negara ini berhasil membukukan laba bersih sebesar US$123,7 juta, seiring peningkatan signifikan pada produksi, efisiensi biaya, dan harga jual aluminium yang kompetitif di pasar global.
Pendapatan dan Produksi Tumbuh Signifikan
Inalum mencatatkan pendapatan sebesar US$716,9 juta, naik signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. EBITDA juga tercatat positif sebesar US$179,2 juta. Pertumbuhan ini ditopang oleh capaian produksi aluminium yang mencapai 274.230 ton atau tumbuh 27,6% secara tahunan (year-on-year).
Sementara itu, volume penjualan naik sebesar 25,6%, memperkuat posisi Inalum sebagai salah satu pemain utama dalam industri logam nasional.
Strategi Efisiensi dan Harga Jual Meningkatkan Margin
Efisiensi biaya menjadi salah satu kunci keberhasilan Inalum. Biaya kas produksi (cash cost) berhasil ditekan menjadi US$1.688 per ton, menurun dibanding periode sebelumnya. Efisiensi ini berdampak langsung terhadap peningkatan margin keuntungan perusahaan.
Selain itu, harga jual rata-rata aluminium global yang cenderung tinggi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan perusahaan.
Rekor Baru: Produksi dan Penjualan Tertinggi Sejak 2014
Tahun 2024 juga mencatatkan rekor baru dalam hal produksi dan penjualan. Inalum berhasil memproduksi 265.546 kiloton aluminium dan menjual sebanyak 263.195 metrik ton (MT). Capaian ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2014 dan 2013 untuk masing-masing kategori.
Direktur Utama Inalum, Ilhamsyah Mahendra, mengungkapkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari optimalisasi fasilitas produksi serta perbaikan manajemen operasional yang berkelanjutan.
Fokus Hilirisasi dan Sinergi dengan MIND ID
Inalum juga memperkuat strategi hilirisasi sebagai bagian dari sinergi dengan Holding Industri Pertambangan MIND ID. Langkah ini ditujukan untuk mendukung pengembangan industri aluminium nasional, sekaligus memperkuat ketahanan sektor logam strategis di Indonesia.
Target 2025: Laba Lebih Tinggi dan Smelter Baru
Melihat tren positif ini, Inalum menargetkan capaian laba yang lebih tinggi pada tahun 2025, yakni sekitar US$130 juta. Hal ini akan ditopang oleh peningkatan kapasitas produksi serta pengembangan fasilitas smelter baru guna memperluas pangsa pasar dan memenuhi kebutuhan hilirisasi nasional. (Putra)