|


Inalum Cetak Sejarah: Produksi dan Penjualan Aluminium Tertinggi dalam Satu Dekade


SUMUT – PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) mencatat sejarah baru dengan produksi dan penjualan aluminium tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir. Perusahaan mencatat produksi sebesar 265.546 kiloton, dengan total penjualan mencapai 263.195 metric ton.

Keberhasilan ini menandai langkah besar Inalum dalam upaya mewujudkan kemandirian industri aluminium nasional dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.

Dari Ketergantungan ke Kemandirian

Indonesia selama bertahun-tahun bergantung pada impor aluminium untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri. Kondisi ini menimbulkan berbagai kekhawatiran, termasuk risiko gangguan pasokan global dan daya saing di pasar internasional.

Menanggapi tantangan tersebut, Inalum dan MIND ID terus mendorong hilirisasi industri aluminium. Langkah ini tidak hanya memastikan pasokan bahan baku dalam negeri, tetapi juga mendukung pertumbuhan industri strategis, seperti kendaraan listrik dan energi hijau.

Dukungan untuk Industri Domestik

Dengan kebutuhan aluminium domestik yang mencapai 1 juta ton per tahun, pencapaian Inalum menjadi langkah penting dalam memperkuat industri nasional. Produksi aluminium dalam negeri yang stabil akan mendukung berbagai sektor, termasuk:

Industri kendaraan listrik, yang membutuhkan aluminium untuk rangka baterai dan bodi kendaraan.

Sektor konstruksi dan manufaktur, yang bergantung pada aluminium sebagai bahan utama.

Ekosistem industri hijau, yang mengedepankan keberlanjutan dan efisiensi energi.

Aluminium, Masa Depan Industri Hijau Indonesia

Sebagai bagian dari komitmen menuju industri yang lebih berkelanjutan, Inalum berperan dalam membangun ekosistem industri hijau. Aluminium memiliki keunggulan sebagai bahan ringan, kuat, dan dapat didaur ulang, menjadikannya pilihan utama untuk masa depan industri ramah lingkungan.

Ke depan, Inalum terus berupaya meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas pasar, baik di dalam negeri maupun global. Pencapaian ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia dalam industri aluminium dunia, tetapi juga membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi dan industri hijau nasional. (Putra)
Komentar

Berita Terkini