|


Litbang DPP GWI Akan Melayangkan Surat ke Mabes Polri, Atas Pelecehan Terhadap Wartawan Dan LSM Yang Dilakukan Oleh Kades Wanakerta

BANTEN, Ferarinews.com - Ramainya perbincangan  atas ulah dan perbuatan yang dilakukan oleh Lurah Tumpang Sugian ( LTS) yang telah menghina terhadap profesi wartawan dan LSM membuat geram dan kecewa Oleh semua kalangan.

Atas ulah dan perbuatan Kepala desa Wanakerta tersebut, akhirnya Makmur Napitupulu selaku Litbang DPP GWI geram dan mengutuk keras atas ucapan yang dilakukan oleh Tumpang Sugian selaku kades Wanakerta.

Menurut makmur, Pemerintah daerah  kabupaten tangerang yang dimana mulut sang kades Wanakerta layaknya comberan yang dinilainya asal ngomong.

Wartawan dan LSM dapat dibayar cukup  dengan Rp.50.000 bahkan beredar video pamer uang dolar kemudian dengan gagah  nya memakai seragam TNI seakan dirinya paling gagah dan hebat.

Sehubungan  dengan banyak kesombongan  yang ditampilkan,  Tumpang Sugian selaku kepala desa wanakerta, kemudian Makmur  napitupulu selaku  kepala  divisi  litbang  DPP GWI mengatakan "saya dan tim GWI siap menantang  Kades yang bernama Tumpang Sugian, bila perlu kita  buka bukaan di Stasiun Televisi nasional, siapa yang lebih mulia kami wartawan atau tumpang yang diduga sebagai penipu tanah masyarakat dalam Pembebasan lahan untuk perumahan," ucap Makmur, dengan nada kesal.

Dan sekarang siapa yang menikmati, karena sedikitnya saya juga tahu siapa itu Lurah Tumpang Sugian, kemudian siapa yang  lebih  mulia, kami wartawan atau anda " jelasnya.

Atas ulah dan perbuatan anda, diduga negara telah mengalami kerugian hampir 9 triliun rupiah, yang seharusnya  anda sudah dihukum  mati, namun kenapa anda sibuk mengatakan seperti itu kepada wartawan dan LSM, salah kami apa? 

Mungkin lebih mulia Martabat kami sebagai wartawan atau sosial kontrol, dibandingkan anda diduga sebagai penipu masyarakat " imbuhnya.

Lebih lanjut Makmur menambahkan "Dalam waktu  dekat  ini, DPP GWI akan melayang kan surat ke Mabes  Polri dan berusaha untuk menemui Bapak presiden Jokowi Dodo "Tutup Makmur dengan bahasa  geram. (red)

Komentar

Berita Terkini