PELALAWAN (FN) – Komisi 5 DPRD propinsi Riau, Sugianto, mengaku ditolak pihak RAPP ketika hendak melakukan kunjungan kerja sebelum kejadian yang menyebabkan puluhan karyawan mengalami pusing dan sesak nafas hingga dilarikan ke rumah sakit pada hari Ahad (19/2/2023) lalu.
Anggota DPRD Provinsi Riau dari Fraksi PKB tersebut juga sudah mencurigai akan terjadinya peristiwa naas tersebut.
"Awalnya kami sudah mau turun sebelum kejadian ini, tapi pihak RAPP tidak bisa menerima kami dengan alasan tidak jelas," kata Sugianto saat menghadiri peresmian Samsat Drive Thru di Pangkalan Kerinci pada Selasa lalu (21/2/2023).
" Kita sudah filing bahwasanya akan terjadi kecelakaan, makanya kami mau meninjau. Jadi pertanyaan besar. Makanya kami jadwalkan ulang untuk segera turun melihat kondisi hari ini (Ahad, red) tentang kebocoran pipa," jelasnya.
Pihak rumah sakit Efarina ketika coba ditemui Persada Riau memilih irit bicara. " Saya kan banyak mobile ya mas, jadi saya belum tahu berapa korbannya, bagaimana kondisinya dan disebabkan apa," ujar wanita yang diketahui menjabat sebagai Marketing sekaligus Humas rumah sakit Efarina ketika ditemui pada Selasa (21/2/2023).
Dirinya sempat mengatakan bahwa pihak kepolisian dikabarkan akan memeriksa. Namun ketika dikonfirmasi guna mempertegas informasi tersebut, ia mengaku belum tahu pasti jadwal kepastiannya.
Pihak perusahaan PT APR maupun RAPP sejak Selasa kemarin belum membalas konfirmasi tertulis terkait bantahannya dibeberapa media online.
Ketua PW MOI Pelalawan Dedy Rizaldi melalui Wakil Ketua bidang hukum, Chandra Yoga Adiyanto menyayangkan adanya insiden yang menimpa puluhan karyawan Sub Kontraktor di pabrik terbesar di Asia Tenggara itu.
"Kita berharap DPRD dan Pemkab panggil perusahaan RAPP. Kenapa kejadian mengenaskan itu bisa terjadi. Apakah itu disebabkan human error' atau alatnya yang bermasalah,"
Praktisi hukum itu juga mendorong Bupati Pelalawan Zukri segera panggil perusahaan raksasa yang beroperasi di Pangkalan Kerinci itu.
" Syukurnya tidak ada korban jiwa ya. Mudah-mudahan tidak terulang lagi kemudian hari. Saya harap pak Bupati Zukri panggil RAPP. Kenapa ini bisa terjadi," ujar Chandra Yoga Adiyanto, SH., MH kepada media, Rabu (22/2/2023).(Syahrudin)