Foto : Jembatan Desa Sumber Rejo sebelum di renovasi warga |
Dinilai telah menelan banyak korban jatuh ke dalam sungai, warga yang resah akhirnya berinisiatif untuk memperbaiki secara swadaya tanpa bantuan pemerintah serta tanpa diketahui pemerintah setempat.
Seperti yang dialami Heni Kartika (32) dan Eva (13) warga Dusun 5, Desa Sumber Rejo, menjadi korban saat melintas mengendarai sepeda motor terperosok kedalam sungai. Minggu (24/4) sekitar pukul 16.00 Wib.
"Saya mau pergi belanja, pas naik jembatan stang itu (Kendali) tiba-tiba belok enggak tau kayak mana udah jatuh kedalam sungai ketimpa (tertimpa) kreta (Sepeda Motor), karna jembatannya udah enggak layak dipakek," ujar korban dengan kondisi terkulai lemas sambari menunjukan sejumlah luka memar yang ada di tubuhnya.
Foto : Korban Heni Kartika (32) warga Desa Sumber Rejo |
"Sama sekali tidak ada, apalah respon (Pihak Desa), bantuan tidak ada, saya berobat pakai biaya sendiri, punya pinjam-pinjam tetangga," ungkap korban dengan raut menahan sakit.
"Saya minta tolonglah kalau bisa dibagusin (perbaikan jembatan) biar enggak ada korban lagi," ditambahkan Heni penuh dengan harapan.
Hal senada juga di sampaikan saksi mata warga Dusun 4, Anto Romo (45) kepada Wartawan. Selasa (26/4), dilokasi gotong royong warga memperbaiki jembatan tersebut.
"Ketika warga Dusun 5 mau pergi belanja ke Desa Sumber Padi dengan keadaan titi (Jembatan) yang sangat-sangat enggak layak untuk dilalui dan sangat memprihatinkan, jatuh Ibu itu (Korban Heni) ke dalam sungai, yang dibonceng anak berusia 13 Tahun dan Ibu yang membonceng jatuh ke sungai ketimpah kreta (Sepeda Motor) kepala terantuk (menghantam) batu sampai bendol (benjol) dalam keadaan hamil 5 bulan," tutur Anto.
Menurut saksi mata mengatakan, korban tersebut merupakan korban kelima yang diketahuinya dengan korban pertama seorang pelajar SMP juga sempat menjadi korban saat hendak berangkat ke sekolah.
"Ini kegiatan kami gotong-royong memperbaiki titi (Jembatan) yang saat ini sangat memprihatinkan dan banyak memakan korban. Korban yang kelima, hari Minggu, 2 hari yang lalu, korban pertama salah satunya anak sekolah mau berangkat ke sekolah ke SMP Negri 1 berboncengan sama mamaknya (Ibu korban) bahkan HPnya hilang keadaan mau ujian pas banjir besar (kondisi sungai), syukur alhamdulillah ada masyarakat lewat bisa tertolong," terang Anto.
Foto : Jembatan Desa Sumber Rejo menjelang selesai renovasi pukul 22.00 Wib |
Mereka yang terlibat dalam perbaikan jembatan adalah warga Kampung Pulau Rejo, Desa Sumber Rejo berjumlah 20 orang.
Perbaikan jembatan dilakukan dengan tenaga dan dana swadaya msyarakat, bahkan 5 orang pekerja bangunan yang dinilai ahli dalam bidang tersebut diterjunkan dalam kegiatan swadaya tersebut, enggan diberikan upah dari hasil pekerjaan mereka, semua dilakukan atas semangat kebersamaan dan ikhlas demi terwujudnya kenyamanan untuk masyarakat.
"Ini kami pak dana swadaya masyarakat, padahal ini sering ditinjau pemerintah Dearah maupun Desa, sering di foto-foto, bahkan ketua DPRD pun pernah menijau kemari, namun sampai saat ini, kita sama-sama lihat belum ada terealisasi," ujarnya.
Selain itu warga mengaku kecewa terhadap pemerintah Desa yang dinilai tutup mata atas kondisi jembatan tersebut yang telah banyak menelan korban.
"Kami atas nama masyarakat Desa Sumber Rejo sangat kecewa dengan pemerintahan Desa Sumber Rejo yang enggak tanggap dengan masalah keadaan jembatan yang sanga-sangat memprihatinkan ini, sehingga warganya sendiri jatuh sampai lima orang, namun upaya untuk memperbaiki tidak ada, apalagi ini mau menjelang Idul fitri banyak yang melakukan aktifitas silaturahmi melalui jalan ini, initinya kami sangat-sangat kecewa," ungkapnya dengan nada kesal.
Awak media juga sempat menanyakan kepada warga yang terlibat dalam proses perbaikan jembatan apakah sudah dilakukan musyawarah kepada pemerintah Desa tersebut.
"Sebenarnya enggak perlu dilakukan sosialisasi, karna ini juga jalur yang dilalui kepala Desa setiap hari untuk lewat, jadi pastinya taulah, mungkin kalau untuk membangun fisik secara permanen mungkin terbatas anggaran. Tapi pinomat (Minimal) yang kami harapkan membuat jalan ini nyaman dan aman untuk dilalui seperti ini yang kami harapkan, tapi itu tidak ada sampai sekarang." Tukasnya.
Sampai berita ini diturunkan pada (27/4) Kepala Desa Sumber Rejo belum memberikan jawaban yang telah dikirimkan redaksi melalui nomor WhatsAppnya.
Selanjutnya pada (28/4) Kepala Desa Sumber Rejo Isa memberikan jawaban klarifikasi atas keterangan warganya yang dinilai sarat kepentingan pribadi.
"Sementara kami Desa Sumber Rejo berkali-kali untuk membenahi itu (jembatan), bahkan sampai belakangan ini saya setiap hari senin ada brifing, saya sudah umumkan kepala dusun, kapan kita benahi inikan udah mau raya (idul fitri), nanti kalau seandainya memang ini lalulalang orang kan bisa juga terjadi hal (yang tidak di inginkan)," ujar Kades Sumber Rejo kepada Wartawan sekitar pukul 15.06 Wib.
Selain itu Isa mengatakan dirinya berkali-kali telah melakukan upaya perbaikan jembatan tersebut hingga melakukan musyawarah bersama Kepala Dusun serta tokoh masyarakat mengingat akan meningkatnya aktifitas masyarakat pada hari libur lebaran.
"Ini (disampaikan Kades) sebelum jatuhnya mereka (korban Heni), 2 minggu kebelakang (sebelum jatuh korban), tapi belum ada jawaban, nanti pak kami banyak kesibukan kata mereka (Kepala Dusun). Oke kita tunggu, bahkan saya juga belakangan ini ada juga ngomong, udah Pak Anto sebagai Kepala Dusun 4 saya ngomong tolong ini sampaikan Kepala Dusun supaya kita nanti mengadakan perbaikan untuk jembatan, tetapi dana pribadi sebagai Kepala Desa udah 3 kali untuk melaksanakan itu perbaikan (jembatan)," jelasnya. (Putra)