Dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Ogan Ilir Ardani beserta istri Faizah Ardani membuka langsung operasi pasar tersebut.
"Operasi pasar dilakukan guna menjawab kebutuhan minyak goreng di mana saat ini harganya sedang tinggi," kata Ardani.
Ia menerangkan, Pemkab Ogan Ilir menyiapkan 9 ribu liter atau 900 paket minyak goreng untuk operasi pasar, nantinya warga diberi jatah sebanyak 900 liter.
"Saya minta Disperindagkop agar operasi pasar ini bisa diadakan secara berkala," singkatnya.
Selain itu juga, untuk harga kemasan minyak goreng dipatok Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kilogram. Khusus minyak kemasan kilogram, disubsidi sebesar Rp 500 per kilogram sehingga masyarakat dapat menebus sebesar Rp 15.000.
"Buat Ibu-ibu, harga kemasan liter dan kilogram ini bukan dibikin oleh Pemkab. Tapi diatur oleh pemerintah pusat," terangnya.
Aturan yang dimaksud Ardani adalah harga jual minyak goreng disesuaikan dengan Permendag Nomor 11 Tahun 2022 tentang harga eceran tertinggi minyak goreng curah.
“Dalam Permendag baru itu, HET minyak goreng curah Rp 14.000 atau Rp 15.500 dari harga sebelumnya Rp 11.000 per liter,” jelasnya.
Dirinya berharap operasi pasar ini dapat membantu kendala masyarakat terhadap tingginya salah satu kebutuhan pokok tersebut.
"Insha Allah harga kebutuhan pokok akan stabil kembali. Pemkab juga terus mengawasi pasokan dan harga barang di pasaran," harapnya.
Disamping itu juga Manager HRGA PT. SPF Rully, juga menyampaikan kedatangannya dalam mewakili nama perusahaan PT SPF sebagai mitra kerja dengan pihak Pemkab Ogan Ilir dari kegiatan operasi pasar minyak goreng curah.
"Ya, kedatangan kami sebagai mitra kerja antara pihak Pemkab Ogan Ilir dengan PT. SPF dalam membantu menyediakan 25 sampai 30 drrum untuk menampung minyak goreng curah sebelum dikemas dalam bentuk kilogram oleh pihak Pemkab dan kerjasama tersebut sudah lama terjalin sejak pembukaan operasi pasar minyak goreng curah di Kecamatan Payaraman." Pungkasnya. (Har)
