Fkpp sumut rapat bersama pengurus (foto/its) |
Karena Gubsu Edy Rahmayadi juga sudah menegaskan bahwa semua warga di Sumatera Utara wajib membesarkan nama Sumut di sekala bidang, yang ditegaskan Gubsu Edy Rahmayadi pada pelepasan kontingen PWI untuk mengikuti Powarnas XIII di Malang baru baru ini.
Untuk itu para pengurus FKPP Sumut dibawah kepemimpinan Edwar Sinaga SH, M.AP dapat memetakan permasalah pendidikan atas perubahan yang besar di dunia pendidikan, baik karena tehnologi, budaya masyarakat, kesehatan dan pendapatan serta penyebaran penduduk di Sumut.
Hal tersebut dijelaskan Mantan Kadis Pendidikan Sumut 2010- 2014 kepada para pengurus FKPP Sumut diacara silaturahmi yang dihadiri Kepala LL Dikti Sumut Prof. Dr. Ibnu Hajar M,Si, Dewan Pakar DR Parapat Gultom, M.Eng dan DR. Ir. Nindra Nasution, baru baru ini , di Jln Sempurna Medan
Dijelaskan berdirinya FKPP Sumut tidak sebatas memetakan permasalahan dan mengkaji pendidikan Paud, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, tetapi juga untuk Pendidikan keagamaan, disabilitas dan Pendidikan Tinggi sesuai harapan Mendikbudristek Nadiem Makarim diacara G20.
Jadi sesuai dengan Visi Menjadikan FKPP Sumut sebagai Mitra dan Pendampingan jajaran pendidikan di Sumut, maka para pengurus harus menyamakan persepsi, kerja keras dan kerja cerdas agar melahirkan konsep pendidikan yang berkualitas untuk disajikan kepada masyarakat dan jajaran pendidikan, kata Syaiful Syafri.
Ketua FKPP Sumut Edwar Sinaga SH, M.AP yang didampingi Sekretarisnya Dra Hj Juniar, M.Si, bendahara Antea Hutauruk menjelaskan bahwa silaturahmi untuk mendapat masukan tentang permasalahan pendidikan dari Prof Dr Ibnu Hajar, M.Si, Dr Parapat Gultom, M.Eng dan Dr Ir Indra Nasution.
Hadir unsur pengurus yang membidangi pendidikan ,literasi dan tehnologi seperti Bambang Siswanto, SE, M.Si, Chandra Silalahi, SH, M.Si, Taufik Hidayat, S.E, MM, Ike Kesumawati, SH, M.Kn, Dra Hj. Heryati, Dra Latifah Hanum, Mimi H, SH, Rahmadsyah, Ahyar dan Murni Pasaribu.
Unsur pengurus juga akan diskusi dengan para guru dijenjang pendidikan sesuai tingkatan, pengelola literasi, unsur masyarakat dan pemerintah Kabupaten/ Kota, sehingga data permasalahan, akibat perubahan, kemajuan tehnologi dan budaya yang ada diperoleh secara akurat, kata Edwar.(red)